Kalimat kalimat sufi merebak Bak debu, beterbangan menghiasi alam Ada yang keluar dari mulut harimau, pun Budha bertapa Kulumat jemari, jerih kubayar tunai.. Kusangka usai, katanya Hanya dengan doa, timpalnya Jemari berdarah koyak Tuhan tak adil Terkepal kemudian tinju menyeruak diantara debu Kulihat kumpulan syair sufi Hanya karangan para nabi Kulumat jemari dalam perut Kuusaikan berbuat budi Hanya janji yang tak pasti, demikian teriaknya Tak hanya satu, banyak kaumku terbunuh Kalimat sufi hanya kiasan takdir bagi pembawa roti Bagiku, hanya sepiring basi Cuih.. Semakin dalam teriakan semakin nyaring Lalu diam tersekat dalam bathin Menyanyikan lagu pedih Ulir ulir linang, genang diatas telapak pipi Jauhkan aku dari fikir ku, ucapnya Lalu tertelungkup dalam kubang, menenggelamkannya lalu terasa dingin.. Kaku, temui ajal Blm saat mati, kembalilah menikmati basi tanpa keluh Janji pasti terbayar tunai, hanya saja, iklasmu penuh.. Sabdanya.. Sakambang Bali, 16'6'202
Telah lama kupendam Rasa kerinduan Sendirian Bahkan engkau tak perduli Meskipun berusaha merapatkan hati Engkau menghindar Seakan aku adalah musuh Seakan bumerang dalam kehidupanmu Atau sekadar benalu Aku tak ingin Engkau berdiam diri Setelah kita sejauh ini Jika ada masalah katakan Agar segalanya plong Tanpa harus menutupi Agar damai menyertai Bernafas dengan lega Tiada tanggungan lagi Bali, 10 April 2021 Click