Langsung ke konten utama

𝚙𝚞𝚒𝚜𝚒, 𝚜𝚊𝚔𝚊𝚖𝚋𝚊𝚗𝚐

Kalimat kalimat sufi merebak
Bak debu, beterbangan menghiasi alam
Ada yang keluar dari mulut harimau, pun Budha bertapa

Kulumat jemari, jerih kubayar tunai.. 
Kusangka usai, katanya
Hanya dengan doa, timpalnya

Jemari berdarah koyak
Tuhan tak adil
Terkepal kemudian tinju menyeruak diantara debu
Kulihat kumpulan syair sufi
Hanya karangan para nabi

Kulumat jemari dalam perut
Kuusaikan berbuat budi
Hanya janji yang tak pasti, demikian teriaknya
Tak hanya satu, banyak kaumku terbunuh
Kalimat sufi hanya kiasan takdir bagi pembawa roti
Bagiku, hanya sepiring basi
Cuih.. 

Semakin dalam teriakan semakin nyaring
Lalu diam tersekat dalam bathin
Menyanyikan lagu pedih
Ulir ulir linang, genang diatas telapak pipi
Jauhkan aku dari fikir ku, ucapnya
Lalu tertelungkup dalam kubang, menenggelamkannya lalu terasa dingin.. 

Kaku, temui ajal

Blm saat mati, kembalilah menikmati basi tanpa keluh
Janji pasti terbayar tunai, hanya saja, iklasmu penuh.. 
Sabdanya.. 

Sakambang
Bali, 16'6'2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelarian...

Pernah ga sie merasa jenuh dengan pasangan?  Pacar, suami,istri,temen,sahabat atau bahkan kedua orangtua? Kupikir itu suatu hal yang wajar dan ga salah. Pada kesempatan ini aku ingin sekali membagikan "kekurangajaran"ku ini tentang orang orang yang disuatu waktu pernah dirasakan sangat nyebelin,rese,dan sangat ga banget diajak berdiskusi.. jurnalpuspahyang.blogspot.com Seperti saat ini. Aku padahal ga terlalu merasa sie klo pasanganku lagi bikin ulah k aku, tepatnya aku yang bikin ulah pada pasanganku. Aku ngerasa semakin hari semakin ga ada bahan untuk didiskusikan secara asik dengannya, entah jenuh entah bosen padahal kami sdh bersama melewati fase pernikahan selama kurang lebih dua puluh lima tahun.  Setiapkali aku merasa jenuh seperti saat ini, bawaannya pingin diem aja, malas debat. Semua kerjaan kuambil agar ga ada satupun kewajiban terbengkalai dan tak ada kesempatan buat dia buat nyalahin aku.  Kesempatan diem dieman ini kupakai untuk menulis. Di FB,di...

Jurnal Puspahyang

Hari ini pertamakali menulis diblog. Kata temenku, disini kita bisa bebas menulis dan juga mengasah kemampuan dibidang tulis menulis. Katanya lagi, suatu saat mungkin juga akan jadi peruntungan buatku yang ga terlalu suka keluar rumah untuk mendapat penghasilan. Apa iya? Tetapi kurasa ga ada salahnya mencoba, siapa tau itu benar. jurnalpuspahyang.blospot.com Aku ini ibu rumah tangga biasa, ga cantik tapi lumayanlah klo dirata rata, ga kalah sama mba mba penjual cilok yang kata tetanggaku bahenol itu. Meski ya diakui aku juga ga sebahenol itu, hanya cukup punya sedikit bamper belakang yang rada bisa bikin celana nyangkut. Kurus ga, gemuk juga ga.. BB cm bisa dibilang ideal versi aku.. Rambut panjang sepinggang, yang klo digerai lumayan kek kuntilanak. Perawakan sedang, ga kalah pokoknya klo diajak pikul karung beras dan angkat galon. Kulit ga item item amat tapi jangan dibandingin Ama coklat pasti aku ga kalah, cm rada mirip.  jurnalpuspahyang.blospot.com Mung disawang d...

Senajan Rasa

Hari masih pagi Kuntul, merak melabuhkan kepak Menatap tanah dan mencakar  biji terbuang kulit, lalu makan jurnalpuspahyang.blospot.com Kulit terserak dijalanan Ada banyak semut gerogitinya lalu menuangkan rindu pada kebisnya.. Liang tempat sarang madu,  ratu mengerami telur Menetas ngengat dan membawa madu pulang Merak bertengger jauh didahan kecapi Meliuk indah tiada banding Murai berkicau jua, tiada sanding Bertalu, mengelu... lalu menciap anak minta makan Duhai, yang punya bulu halus selembut sutera, adakah makanan jatuh dari paruhmu yang elok lalu kau beri makan anak anakmu dengan cinta? Kurasa bukan itu yang kuingin, kata gagak Biarkan ia mati kelaparan Maka aku dan anakku yang berbulu hitam akan kenyang sampai fajar... jurnalpuspahyang.blospot.com *Katakan pada dunia, dimana batas keadilan? Kurasa tak ada..keadilan tak ada, hanya karma berjalan sesuai prosesnya Kulum senyum mengembang, maka duka hilang.. Kuntul bersolek kembali.. Merak diam mengepak juga tid...