Aku melihat kalian, berjalan bersisian meski tak saling sapa. Aku yakin aku tau sesuatu, tapi kalian seolah meragukanku mengamati tindak tanduk kalian.
jurnalpuspahyang.blogspot.com
Ketika kulihat tatapan kalian, aku merasakan getaran itu ada. Kau dengan senyum pahit meniadakan getaran rasa sayangmu yang dulu ada, dia menyiratkan kerinduan meski dalam kemarahan dan kekecewaan yang sangat.
Aku diantara kalian, berjalan bersisian. Melihat kearahmu dan isyaratkan cinta meski dengan segenap ketakutan dan kekawatiran..
Kulihat dimatamu dengan sekian banyak kepalsuan juga dusta diantara pijar cinta yang sangat kentara.
Berdua kita bersisian, dijalan yang sama sama entah sampai dimana mampu menyisi..
Aku tetap bersamaimu, kata katamu meyakinkan aku. Kulihat mata sebelahku mendelik, aku bagaimana?
Aku hanya berusaha tak meniadakannya jua tak membuatnya selalu ada tetapi kenyataanya dia ada, bersisian denganmu dan disebelahku. Kita beriringan meski dia sesekali dan bahkan sangat sering kau tinggalkan. Kupegang tanganmu, dia sangat marah. Kau tak berhak, katanya padaku dengan penuh amarah. Kulihat kau tersenyum padaku, jangan dengarkan dia, biarkan dia bicara apapun karena dia sedang marah.
Kuabaikan kerling marahnya dan juga kata katanya yang menyakitkan itu. Kusampirkan tanganku dipinggang lenganmu ,begitu juga dengan genggaman tanganmu, sangat kuat membelenggu tanganku hingga mungkin aku tak akan kau lepaskan.
Kulihat dia lagi, kau bilang jangan sekali kali kau lihat dia, kau akan semakin sakit.
Kubiarkan cinta ini mengaliri hatiku..
Kaupun membiarkan dirimu hanyut didalam hatiku..
Kami...bukan, kita akan senantiasa bersama..kuucap ribuan kali saat kuragu akan keadaanmu
Lalu kau akan mengecup setiap lembar hariku dengan setiap butir rindu milikmu..
Komentar