Paruh paruhnya kubuka
Kutuang sedikit anggur, marah
Kubuka dan kucoba lagi, kali ini hanya setetes madu
Dia mengangguk dan minta lagi
Kubagi untuk yang lain, kataku
Kuminta yang kau pegang, katamu
Ini hanya secangkir air, maukah?
Kubuka segel penutup madu, kutuang didalam air yang hanya secangkir penuh..
Ini, kusodorkan, seteguk kau buang
Cuih..ini air, bukan madu
Aku beri kau madu setetes, kataku
Kau tak memberi madu, itu air, katamu marah
Kau tak lihat kutuang madu dalam air tadi?
Kuhanya melihat kau beri aku secangkir air, tanpa madu..
Kuulangi lagi
Kali ini kau lihat baik baik..
Madu kutuang..
Lihatlah ia mencampur bersama secangkir air dan kau marah karena tak cicipi rasanya...
Madu tetap madu, hanya kadang tak tercicipi karena kau terlalu bertumpu pada air yang secangkir yang terteguk dan kau lupa manisnya...
Madu akan selalu terasa manis
Begitu pula aku yang selalu sama seperti dulu
Meskipun rasa sakit telah kau tanam
Aku tetaplah madu tidak ada yang berubah dalam kehidupanku
Komentar