Langsung ke konten utama

Paruh Tak Bernyawa

Paruh paruhnya kubuka
Kutuang sedikit anggur, marah
Kubuka dan kucoba lagi, kali ini hanya setetes madu

Dia mengangguk dan minta lagi
Kubagi untuk yang lain, kataku
Kuminta yang kau pegang, katamu
Ini hanya secangkir air, maukah?

Kubuka segel penutup madu, kutuang didalam air yang hanya secangkir penuh..
Ini, kusodorkan, seteguk kau buang
Cuih..ini air, bukan madu

Aku beri kau madu setetes, kataku
Kau tak memberi madu, itu air, katamu marah

Kau tak lihat kutuang madu dalam air tadi?
Kuhanya melihat kau beri aku secangkir air, tanpa madu..
Kuulangi lagi

Kali ini kau lihat baik baik..
Madu kutuang..
Lihatlah ia mencampur bersama secangkir air dan kau marah karena tak cicipi rasanya...

Madu tetap madu, hanya kadang tak tercicipi karena kau terlalu bertumpu pada air yang secangkir yang terteguk dan kau lupa manisnya...

Madu akan selalu terasa manis
Begitu pula aku yang selalu sama seperti dulu
Meskipun rasa sakit telah kau tanam
Aku tetaplah madu tidak ada yang berubah dalam kehidupanku



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Puspahyang

Hari ini pertamakali menulis diblog. Kata temenku, disini kita bisa bebas menulis dan juga mengasah kemampuan dibidang tulis menulis. Katanya lagi, suatu saat mungkin juga akan jadi peruntungan buatku yang ga terlalu suka keluar rumah untuk mendapat penghasilan. Apa iya? Tetapi kurasa ga ada salahnya mencoba, siapa tau itu benar. jurnalpuspahyang.blospot.com Aku ini ibu rumah tangga biasa, ga cantik tapi lumayanlah klo dirata rata, ga kalah sama mba mba penjual cilok yang kata tetanggaku bahenol itu. Meski ya diakui aku juga ga sebahenol itu, hanya cukup punya sedikit bamper belakang yang rada bisa bikin celana nyangkut. Kurus ga, gemuk juga ga.. BB cm bisa dibilang ideal versi aku.. Rambut panjang sepinggang, yang klo digerai lumayan kek kuntilanak. Perawakan sedang, ga kalah pokoknya klo diajak pikul karung beras dan angkat galon. Kulit ga item item amat tapi jangan dibandingin Ama coklat pasti aku ga kalah, cm rada mirip.  jurnalpuspahyang.blospot.com Mung disawang d...

Pelarian...

Pernah ga sie merasa jenuh dengan pasangan?  Pacar, suami,istri,temen,sahabat atau bahkan kedua orangtua? Kupikir itu suatu hal yang wajar dan ga salah. Pada kesempatan ini aku ingin sekali membagikan "kekurangajaran"ku ini tentang orang orang yang disuatu waktu pernah dirasakan sangat nyebelin,rese,dan sangat ga banget diajak berdiskusi.. jurnalpuspahyang.blogspot.com Seperti saat ini. Aku padahal ga terlalu merasa sie klo pasanganku lagi bikin ulah k aku, tepatnya aku yang bikin ulah pada pasanganku. Aku ngerasa semakin hari semakin ga ada bahan untuk didiskusikan secara asik dengannya, entah jenuh entah bosen padahal kami sdh bersama melewati fase pernikahan selama kurang lebih dua puluh lima tahun.  Setiapkali aku merasa jenuh seperti saat ini, bawaannya pingin diem aja, malas debat. Semua kerjaan kuambil agar ga ada satupun kewajiban terbengkalai dan tak ada kesempatan buat dia buat nyalahin aku.  Kesempatan diem dieman ini kupakai untuk menulis. Di FB,di...

Pusai Kerinduan: Jurnal Puspahyang

Telah lama kupendam Rasa kerinduan Sendirian Bahkan engkau tak perduli Meskipun berusaha merapatkan hati Engkau menghindar Seakan aku adalah musuh Seakan bumerang dalam kehidupanmu Atau sekadar benalu Aku tak ingin Engkau berdiam diri Setelah kita sejauh ini Jika ada masalah katakan Agar segalanya plong Tanpa harus menutupi Agar damai menyertai Bernafas dengan lega Tiada tanggungan lagi Bali, 10 April 2021      Click